Awaludin Apresiasi Partisipasi Elemen Masyarakat Turut Grebeg Kampung Di Desa Sebelimbingan
NEWSBIN86.COM Kotabaru Kotabaru – Wakil Ketua DPRD Kotabaru, Awaludin, pada Minggu (30/11) menghadiri dan mengikuti arak-arakan dengan berjalan kaki dalam acara Grebeg Kampung dari Masjid Nurul Falah menuju menuju Obyek Wisata Hutan Meranti. Kegiatan juga sama rangka menyemarakkan acara penutupan Meranti Putih Performance Arts Fest (MP2AF) yang dirangkai dengan kegiatan “Grebeg Kampung” di kawasan Wisata Hutan Meranti, Desa Sebelimbingan, Kecamatan Pulaulaut Utara. Newsbin, pada Senin, 01 Desember 2025.
Bang Awal (panggilan akrabnya) pun memberikan apresiasi kepada seluruh panitia dan elemen masyarakat termasuk kepada Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD dan Seni Kuda Lumping Desa Megasari yang telah berpartisipasi atas terselenggaranya acara tahunan dengan atraksi yang memukau.
“Semoga acara hari ini sebagai moment budaya yang berkelanjutan, semoga selalu mendapatkan pertolongan dari Alloh SAW,” Kata Awaludin.
Ia berharap kegiatan ini dapat membawa berkah, baik bagi masyarakat yang semakin guyup rukun, kampung yang gemah ripah loh jinawi sehingga taraf hidup masyarakat semakin meningkat serta situasi dan kondisi aman dan tenteram.
“Semoga Acara ini dapat berjalan dengan lancar,” Harap Bang Awal saat memberikan Sambutan saat Pelepasan Gunungan Tumpeng.
Ketua Persinas ASAD Kotabaru, H. Guslan, SKM, melalui Sekretaris, Nur Abdul Rozaq, menyampaikan apresiasi atas kesempatan yang diberikan panitia penyelenggara MP2AF. Ia merasa bangga anak-anak binaannya dapat menyalurkan bakat sekaligus mempromosikan seni bela diri pencak silat di acara bergengsi tersebut.
“Kami berterima kasih telah dipercaya untuk ikut meramaikan penutupan MP2AF dan Grebeg Kampung ini. Ke depan, kami akan terus memperkuat pembinaan untuk mempersiapkan atlet-atlet terbaik di semua event,” Ujar Rozaq usai penampilan.
Kegiatan penampilan seni bela diri seperti ini diakui Rozaq sudah sering dilakukan, tidak hanya pada acara Festival, tetapi juga pada pertandingan resmi IPSI, Pembukaan Acara, hingga resepsi pernikahan, sebagai upaya pelestarian budaya dan tradisi.
Kehadiran ratusan atlet silat yang sebagian besar adalah santri boarding school SMA Budi Utomo dan Pondok Pesantren At-Taqwa memberikan nuansa budaya, dan semangat olahraga tradisional pada festival yang fokus pada isu lingkungan dan seni tersebut.
Di depan tenda utama, 8 Pesilat muda tampil memukau dengan atraksi serangkaian gerakan gabungan , yakni : Ibing arak-arakan yang menunjukkan simbol pendampingan dan pengamanan khusus (1), Jurus Persinas ASAD sebagai ciri khas perguruan (2), Jurus Tunggal bebas yang menunjukkan kreasi kekayaan gerakan bela diri (3), dan Jurus Ganda, yang merupakan bagian dari kompetisi resmi Ikatan Pencak Silat Indonesia (4).
Rzq.
