WhatsApp Image 2025-11-08 at 23.54.44
Bagikan ke :

NEWSBIN86.COM Sukabumi – Ketua Persatuan Orang Tua Peserta Didik Seluruh Sukabumi (POPDIKSI), Ujang Suherman, S.Pd., mengkritik Sikap sebagian Kepala Sekolah di Kabupaten Sukabumi yang masih enggan menindaklanjuti Imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi agar memasang fhoto KH. Ahmad Sanusi, Ulama besar sekaligus Pahlawan Nasional Asal Sukabumi, di lingkungan Sekolah dalam rangka Bulan Pahlawan November 2025. Newsbin, pada Sabtu, 8 November 2025.

Menurut Ujang, Alasan yang digunakan oleh Para Kepala Sekolah Sangat Tidak Masuk Akal, “Katanya takut jadi Temuan Aparat, takut diberitakan Media, dan tidak ada Anggaran. Padahal kalau bicara Anggaran, ini bukan jutaan Apalagi Puluhan Juta. Nilainya kecil, tapi maknanya besar,” Ujar Ujang Suherman di Sukabumi, Jum’at, (8/11).

Ujang menilai, Ketakutan itu menunjukkan Pola Pikir Birokratis yang salah arah, “Saya jadi bertanya, mereka ini Takut atau Penakut..??? Kalau memang benar, dan sesuai Aturan, kenapa harus takut..??? Tapi kalau Takut, berarti ada sesuatu yang mereka rahasiakan,” Tegasnya.

Sebagai Pengusaha Buku, dan Alat Pembelajaran yang telah Puluhan Tahun berkecimpung di Dunia Pendidikan Sukabumi, Ujang menyebut Perilaku sebagian Kepala Sekolah sudah bergeser dari Nilai Pendidikan ke Urusan Nominal.

“Waktu bicara diskon buku, semua berani menawar, dan hitung selisih. Tapi begitu bicara soal Penghargaan pada Pahlawan, langsung bungkam dengan Alasan tidak ada anggaran. Padahal biaya untuk fhoto, dan bingkai itu tidak seberapa,” Ujarnya.

Ia menegaskan, Pembelian fhoto, dan bingkai KH. Ahmad Sanusi termasuk bagian dari Sarana Pendidikan Karakter serta tidak perlu dipersoalkan secara Administratif, “Itu sama halnya seperti membeli bendera merah putih atau Lambang Negara. Tidak perlu Takut, karena itu simbol Penghormatan, dan Pembelajaran Moral,” Kata Ujang.

Lebih jauh, Ujang juga menyinggung soal Minimnya Transparansi Anggaran di sejumlah Sekolah, dan Instansi Pendidikan, “Kalau memang sudah sesuai Aturan, kenapa harus Takut ketika diminta keterbukaan oleh Media atau LSM..??? Cantumkan saja di Papan Informasi Sekolah, sebutkan Penyedianya, Alamatnya, dan Nilainya. Kalau Jujur, Pasti Tenang,” Jelasnya.

Sementara itu, seorang Pemimpin Redaksi Media Nasional, yang meminta Identitasnya disamarkan (R), menyebut Ketakutan Sekolah terhadap Media atau Aparat Penegak Hukum (APH) Justru menunjukkan Kurangnya Pemahaman Hukum, dan Moral.

“Media tidak akan mempermasalahkan Sekolah yang melakukan kegiatan Positif. Yang disoroti itu kalau ada Ketidakterbukaan atau Penyimpangan,” Ucapnya.

Ujang menutup dengan Pernyataan Keras, bahwa Sekolah semestinya menjadi Pelopor Nilai Keberanian Moral, bukan Justru Takut Melakukan Hal Yang Benar.

“Kalau Kepala Sekolah saja takut Menghormati Pahlawan Nasional Dengan Alasan Anggaran Kecil, bagaimana mau Mendidik Murid agar Berani, dan Jujur..??? Sudah saatnya Kepala Sekolah berpikir dengan Hati, bukan dengan Angka,” Pungkasnya.

Red Newsbin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *